Thursday, November 4, 2010

Di Manakah Engkau Tuhan?


Sangat mudah menyembah Tuhan dan mengatakan bahwa Dia baik ketika segala sesuatunya berjalan lancar, seperti ketika Ia mencukupkan segala kebutuhan kita, menempatkan teman2 yang baik di sekeliling kita, mengaruniakan kesehatan dan kegembiraan, memberkati studi, usaha, pekerjaan, pelayanan dan memberikan kedudukan yang baik.

Tetapi apa yang kita lakukan ketika kita tidak merasakan kehadiran Tuhan atau ketika Ia terasa sangat jauh? Masihkah kita akan terus menyembah dan mempercayai Dia sekalipun kita tidak merasakan pertolonganNya?
Rick Warren mengatakan, "Tingkat penyembahan yang terdalam adalah memuji Tuhan meski menderita, mengucap syukur kepadaNya pada saat pencobaan, berharap kepadaNya ketika dicobai, berserah diri sementara menderita, dan mengasihi Dia ketika Dia terasa jauh."
Di dalam satu hubungan, ada saat2 di mana kita merasa sangat dekat dengan sahabat kita, tapi juga ada saat2 di mana sahabat itu terasa sangat jauh. Hal yang sama berlaku juga dalam hubungan kita dengan Tuhan, Ia akan memurnikan hubungan tersebut dengan cara membiarkan kita pada suatu saat merasakan "ketidakhadiran"Nya, "kebisuan"Nya, dan "ketidakpedulian"Nya.
Dalam hal seperti inilah sebuah kesetiaan diuji, kedalaman kasih terbukti dan teguhnya keyakinan menjadi nyata.

Bagaimana tanggapan kita ketika Tuhan terasa begitu jauh, ketika Ia seolah membiarkan kita menanggung sendirian penderitaan yang berkepanjangan dan ketika doa kita sepertinya "nyangkut di langit2"?
Masihkah kita akan tetap setia dan mempercayai Dia dalam keadaan yang sangat tidak memungkinkan untuk percaya?
Istri Ayub mencemooh keyakinan Ayub kepada Tuhan karena menurutnya kesetiaan Ayub sia2 adanya. Betapa tidak, Tuhan seolah tidak peduli kepadanya dan kesalehannya sepertinya tidak diperhitungkan. Tetapi apa yang Ayub lakukan? Adakah ia kecewa serta meninggalkan Tuhan ketika ia merasa bahwa Tuhan menyembunyikan diri darinya?
Kita dapat membaca apa yang Ayub katakan, "Sesungguhnya, kalau aku berjalan ke timur, Ia tidak ada di sana; atau ke barat, tidak kudapati Dia; di utara kucari Dia, Ia tidak tampak, aku berpaling ke selatan, aku tidak melihat Dia. Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas." -- Ayub 23:8-10

Beberapa keadaan yang tidak bisa kita harapkan bisa jadi merupakan ujian sampai di mana kesetiaan dan keteguhan iman kita kepada Tuhan. Tidak sedikit orang yang gagal ketika diuji. Orang2 seperti ini adalah mereka yang cepat kecewa, putus asa, protes, dan menyalahkan Tuhan ketika berada dalam situasi yang sulit.
Ingatlah bahwa kemenangan hanya akan diraih oleh orang2 yang setia dan teruji imannya!

No comments:

Post a Comment